TERSEDIA
BUKU-BUKU IMPORT untuk KB, TK, SD dan UMUM
Terbitan PELANGI BOOKS MALAYSIA
dilengkapi juga BUKU-BUKU LOKAL
yudhistira, erlangga, kanisius, gramedia pustaka, dll
Discont 20-25% bisa LEBIH tergantung ORDER
contact 0857-118-119-63 / 0817-648-3100 (ARYO)

  • Photobucket

  • Photobucket

  • Photobucket

  • Photobucket

  • Photobucket



"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (Yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka
akan kembali kepada-Nya (QS. al-Baqarah [2] : 45-46)".

Sabar adalah benteng yang kukuh yang tidak dapat dirasuki oleh berbagai keresahan atau keluhan. Bersabar adalah bagaikan perisai yang tangguh yang dapat menembus segala dinding yang terbuat dari beton sekalipun dan tidak retak tatkala ditusuk. Sabar adalah bekal seumur hidup yang tak pernah basi, penolong yang tak pernah surut, dan tembok yang tak pernah runtuh saat dihadapkan pada bencana.

Orang yang ingin selamat dari kehidupan malapetaka yang suram, maka sabar akan menepis segala gejolak tersebut dan merubah yang suram menajdi terang dan sujud (shalat) akan menjadi pahlawan di saat kehidupan tak menentu. Sabar adalah keyakinan, keyakinan adalah menanggung segala rintangan hidup dengan tenang, dan keyakinan adalah mata rantai yang giigh dan tak dapat diusik sedikitpun keteguhannya. Keyakinan adalah sikap selalu optimis dan memandang positif terhadap musimbah yang dihadapi. Keyakinan adalah pemusatan pikiran yang selalu positif dan sulit digoyahkan.

Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia pun sebelum kamu (Muhammad), maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal?QS. al-Anbiya (21) : 34

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.
QS. al-Anbiya (21) : 35

Cepat atau Lambat maut pastilah datang, tak ada yang kekal didalam dunia ini semua punya masanya itulah yang tersirat dalam firman Allah diatas.

Buat temanku, sahabatku dan saudaraku PRIMA ADITYA NUGRAHA ikhlaslah karena memang semua itu sudah tertulis dalam KITAB-NYA. Semoga Almarhum dilapangankan kuburnya, diterima amal ibadahnya, dan ditempatkan ditempat yang istimewa. Amminn..!!

Temanku ku yakin Ayah mu bangga mempunyai anak sepertimu yang mandiri..!!

Sahabatku ku yakin dirimu pastilah bisa imam buat keluargamu, menjadi panutan buat adik-adikmu..!!

Saudaraku Allah memang telah memanggil Ayahmu namun Dia telah menitipkan sosok Ayah yang bertanggung jawab pada dirimu..!!

Semua untuk yang telah membaca artikel ini, berkenan membacakan Suratul Fatihah.. untuk Almarhum Ala hadiniah wa likulli niatin solihah wa illa hadrotin nabi Al fatihah..!!


Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit kekuatan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan : "Innalillahi wa innaa ilaihi raaji'uun". (QS. al-Baqarah [2]:155-156).

Sebagaimana kandungan ayat al-Qur'an diatas bahwa setiap manusia yang hidup dimuka bumi ini tidak akan pernah lepas dari segala cobaan dan rintangan Allah. Cobaan-cobaan tersebut akan selalu menghiasi kehidupan manusia dalam kesehariannya, baik berupa sedikit kekuatan, kelaparan, keuranga harta, jiwa dan buah-buahan. Allah telah menetapkan takdir dalam setiap manusia atas segala sesuatunya, dengan waktu yang tidak akan terlewati dan dilampauinya jika waktu tersebut telah tiba. Ia tidak akan terlambat atau lebih cepat walau sedikitpun. Hal yang demikian sudah tertulis dalam kitab-Nya (Lauhul Mahfuzh).

Namun, semua itu tergantung terhadap persepsi dan tanggapan setiap individu dalam menghadapinya, bagi orang-orang yang menganggap bahwa cobaan tersebut suatu kehinaan atau kecelakaan hidup, mereka menghadapinya dengan rasa kesedihan dan ketakutan sehingga membuat mereka depresi, itulah orang-orang yang lemah imannya. Namun juga ada yang beranggapan bahwa cobaan tersebut hanyalah sebuah hiasan hidup dan menghadapinya dengan penuh keringanan dan senyuman, ia justru antusias dan bergembira apabila cobaan tersebut datang padanya dan ia optimis bahwa cobaan tersebut akan bisa diatasinya dengan sebuah "kesabaran", dan ketika rintangan itu sudah melanda hidupnya, hati dan perkataannya selalu dihiasi dengan ungkapan "Inna lillahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Itulah orang-orang yang kuat dan kukuh imannya.

Salah satunya dari penangkal cobaan atau rintangan kuncinya adalah kesabaran, karena kesabaran merupakan bekal yang tidak pernah habis, penolong yang tidak pernah surut, serta pendamping yang tidak pernah jemu. Untuk itu, ketika seseorang dihadapkan pada sebuah rintangan hidup, maka tepislah rintangan tersebut dengan kesabaran sejati, yakni menanggung musibah dengan diam, menerima bencana dengan kegembiraan, serta menyambut kemalangan dengan keridhaan. Beruntunglah orang-orang yang sabar karena ia akan mendapakan pahala yang besar disisi Allah, dan Allah akan membalasnya dengan kenikmatan yang sebelumnya belum pernah dirasakan, yakni balasan Surga kelak. Amin...!!


Kenapa Bencana di Indonesia seakan tidak pernah terhenti?? Apa yang sudah dilakukan Negara yang kita cintai ini? dari Mulai Tsunami, Gempa, Banjir, Lumpur Lapindo, Kebakaran, belum lagi Transportasi dari mulai Darat, Laut dan Udara yang sering sekali mengalami kecelakaan, sekarang siapa yang harus kita salahkan?

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
QS. al-A'raf (7) : 96

Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur?
QS. al-A'raf (7) : 97

Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain?
QS. al-A'raf (7) : 98

Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.
QS. al-A'raf (7) : 99

Kita perhatikan sejenak Firman-firman Allah dalam surat Al-A'raf 96-99 dan itulah jawaban dari Allah tentang apa yang sedang terjadi di Negara kita ini.

"tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya." perhatikan penggalan firman ini itu sebuah kata yang seharusnya membuat kita merenenungi apa yang sedang terjadi ini. Firman itu ancaman dari Allah lantas kenapa kita malah tak memperdulikannya bahwasanya kita tahu bahwa yang dikatakan-Nya memang akan benar-benar Terjadi.

Lalu Apa sekarang yang harus kita lakukan agar Negara ini kembali menjadi negara yang penuh Barokah maka perhatikan lah penggalan firman ini
"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi" tanpa harus saya bahas panjang-panjang pun pastilah para pembaca mengerti akan maksudnya.

Kita harus meyakini bahwa semua kejadian yang menimpa makhluk, hanyalah Allah Penentu dan Penciptanya, sebagaimana firman-Nya:

Katakanlah, “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami.” (QS At Taubah: 51)

Namun perlu difahami bahwa Allah menakdirkan sesuatu adakalanya dengan sebab, seperti menakdirkan orang berilmu sebab dia belajar, menakdirkan orang punya anak karena dia menikah dan contoh lainnya. Demikian pula dengan musibah pun ada sebabnya.


Nabi pernah melakunan lawatan bertajuk lawatan bumi-langit (yang dikenal dengan istilah "Isra Mi'raj"). Disepanjang perjalanan tersebut, beliau melihat kebesaran kekuasaan Allah. Beliau lihat tanda-tanda kekuasaan yang menunjukkan bahwa Allah Maha Tahu. Beliau bertemu dengan para nabi dan bersalaman dengan mereka, bahkan shalat bersama mereka sebagai iaman di Baitul Maqdis. Dalam perjalanan di langit itu pula shalat disyariatkan dan beliau lihat berbagai bentuk balasan orang-orang yang saleh dan durjana.

Sepulang dari perjalanan bumi-langit yang ditempuh hanya dalam semalam tersebut, pagi harinya beliau keluar dari rumahnya untuk menceritakan kepada khalayak masyarakat tentang apa yang beliau lihat dan saksikan dari berbagai tanda kebesaran Allah.

Akan tetapi, bagaimana mungkin orang-orang yang kukuh mendustakan bahwa wahyu Allah turun dari langit ke bumi pada Muhammad SAW mau percaya begitu bahwa beliau dimi'rajkan ke langit. Mula-mula Nabi SAW bercerita tentang perjalanan isra beliau ke Baitul Maqdis. Bara api pun seolah-olah tersulut didalam hati dan dada mereka, memuntahkan seluruh dendam dan kedengkian mereka. Setiap orang yang melampaui batas lagi berdosa berlomba-lomba mengobok-obok Muhammad SAW begitu ia selesai bercerita, mereka langsung memintanya untuk menggambarkan Baitul Maqdis pada mereka dan mereka tahu persis bahwa beliau belum pernah melihatnya sama saekali seumur hidupnya.

Rasulullah bersabda,
"Ketika orang-orang Quraisy menudingku berbohong, aku langsung berdiri di Hijir (Isma'il), lalu Allah memperlihatkan di hadapanku Baitul Maqdis, maka aku pun mulai memberitahukan kepada mereka mengenai tanda-tanda sambil melihatnya."

Allah menolong Nabi-Nya dan mengeluarkannya dari cobaan ini. Andai saja Allah tidak menolong beliau dengan memperlihatkan Baitul Maqdis dihadapan beliau, tentu orang-orang musyrik akan mendustakan habis-habisan dan akan semakin banyak pula orang-orang yang murtad, keluar dari Islam dan kembali kejalan kekafiran. hal itu dikarenakan sewaktu Nabi SAW di'israkan, beliau tidak sempat mengamati betul Masjidil Aqsha, pintu-pintunya dan jendela-jendelanya. Nabi pun tidak mengenal satu persatu nabi yang shalat bersama beliau di Baitul Maqdis, karena jumlah mereka sangat banyak dan mereka berkumpul untuk shalat dibelakang beliau. Ketika beliau maju dan menjadi imam mereka, beliau langsung menyelesaikan perjalanan tanpa berkenalan dengan mereka satu persatu. Karena itu, ketika beliau naik ke langit, beliau terus bertanya kepada Jibril tentang mereka satu persatu. Tatkala kaum musyrikin menodong beliau dengan permintaan mereka untuk menggambarkan Masjidil Aqsa, beliau pun tidak tahu apa yang harus beliau katakan. Namun Allah dengan cepat memperlihatkan kepada beliau gambaran masjid tersebut, sehingga Nabi bisa dengan mudah dan lancar menggambarkannya kepada mereka.

Begitulah.. Orang-orang berkumpul mengerubuti Nabi untuk mendengarkan ceritau beliau dan untuk membuktikan bahwa beliau bohong. Nabi lantas berdiri di Hijir dan Allah pun memperlihatkan gambaran Baitul Maqdis dihadapan Nabi-Nya sehingga beliau bisa menggambarkannya secara gamblang dihadapan mereka. Orang-orang kafir tentu saja kebingungan dan terus mencari-cari sesuatu yang bbisa menunjukkan pada mereka bahwa beliau pembohong, namun mereka kewalahan, tidak mampu mencarinya dan membiarkan Nabi menceritakan pengalamannya, sementara mereka hanya bisa pasrah tanpa mampu menunjukkan kebohongan.
PhotobucketPhotobucket

MUHAMMAD SOENARYO

email :
muhammadsunaryo@gmail.com
muhammadsoenaryo@yahoo.com
contact :
0817-648-3100

0857-118-119-63